Senin, 28 September 2009

Nasib TKW di Malaysia

Kita sering mendengar bersama para nasib pahlawan devisa kita yang dirundung duka; disiksa majikan, tidak dibayar gajinya hingga dilecehkan kehormatannya bahkan harus kehilangan nyawanya. Selain dari itu kami ingin memberi kabar bahwa ada pula yang nasibnya tidak jelas entah sudah meninggal ataukah masih hidup.
Hal yang demikian menimpa adik dari ibu saya yang bernama Raidah yang berasal dari Dusun Kali Tanjung Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas. Anak ke-3 dari Bapak Sartawi dan Ibu Darsem ini berangkat tahun 1999 bersama PJTKI di Cilacap. Keberangkatannya didorong oleh keinginan untuk menyekolahkan anak-anaknya serta meringankan beban keluarga. Pada waktu itu anaknya yang pertama Sukanti sudah di SMP sedangkan adiknya Susianti telah kelas V SD. Suaminya adalah Cahyono seorang petani yang pada waktu itu belum cukup untuk menghidupi keluarga apalagi ada keinginan untuk membangun rumah yang lebih permanen sehingga bulatlah tekadnya untuk mengadu nasib ke negeri jiran tersebut.
Pada tahun awal Lik Raidah masih ada kontak dengan keluarga yang menurut ceritanya ia bekerja sebagai pembantu rumahtangga di Malaysia. Karena ada permasalahan dengan majikannya ia meninggalkan majikannya sedangkan paspor miliknya sebagai identitas dan bukti sebagai tenaga kerja dari Indonesia tidak bisa ia bawa dari rumah majikannya, sehingga akhirnya ia menjadi TKI illegal di Negara Malaysia. Karena itulah akhirnya nasibnya tidak lagi bisa diketahui pihak keluarga.
Pihak keluarga telah mencoba mencari informasi tentang keberadaannya di Malaysia, jika ada orang yang mau ke Malaysia maka akan dititipi foto ataupun keterangan tentang Lik Raidah tersebut siapa tahu dapat menemukannya. Bahkan terkadang ada yang sengaja datang untuk menawarkan jasa mencarinya dengan meminta imbalan namun hingga waktu terus berjalan tidak ada yang bisa memberi informasi tentang sosok Raidah di Malaysia hingga kini sudah 10 tahun.
Bahkan disaat ini ketika anak pertamanya yang dulu masih di SMP, sekarang melangsungkan pernikahan, sang ibu belum juga ketahuan nasibnya. Pernikahan yang membuat orang yang kembali mengingat nasib ibunya sehingga membuat sedih dan haru. Apalagi bagi suami yang hingga kini masih setia menunggu walaupun sudah didorong untuk menikah lagi namun belum juga mau menikah, maka ketika ia menerima tamu dari besan ia tidak dapat menahan perasaannya mengingat nasib istrinya. Begitu pula kedua anaknya bahkan orang lain juga banyak yang ikut terharu melihat kejadian tersebut.
Kini anaknya yang kedua juga tinggal menunggu waktu untuk melangsungkan pernikahan. Akankah kejadian tersebut akan terulang lagi dimana menjadi kenangan akan nasib ibunya yang belum jelas nasibnya ataukah keajaiban akan tercipta pada saat pernikahan anaknya yang kedua?
Bila ada yang bisa membantu dan tahu informasi tentang ibu mereka dan adik ibu saya tolonglah untuk menyampaikan kepada saya : Sismanan: HP: 081327032573,
sismanan@yahoo.com. FB a.n Sismanan Tauhidin Ahmad. Terimakasih.

Minggu, 27 September 2009

Silaturrahim Keluarga MTs Muhammadiyah Patikraja








Hari ini hari pertama masuk sekolah setelah libur akhir romadhon dan hari raya idul fitri 1430 H. Sebagaimana sudah menjadi tradisi hari pertama masuk diisi dengan kegiatan silaturrahim. Kegiatan silaturrahim antara guru dan siswa dilaksanakan di aula lantai dua. Acara dipandu oleh waka kesiswaan Bapak Rakhman Kurniawan. Setelah acara pembukaan selanjutnya pembacaan acara adalah pembacaan ayat suci al-Quran oleh Endah Mei Fiftina. Selanjutnya ucapan silaturrahim dari siswa diwakili ketua IPM/OSIS MTs Muhammadiyah Patikraja Muhammad Nugroho yang mewakili seluruh siswa menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh siswa kepada segenap guru dan karyawan. Setelah selesai Bapak Solikhun selaku kepala madrasah menyampaikan ucapan silaturrahim mewakili segenap guru dan karyawan menerima permohonan maaf dari siswa dan juga memohon maaf atas kesalahan guru dan karyawan kepada seluruh siswa. Selanjutnya juga mengajak agar setelah Hari Raya dapat mempertahankan kebersihan hati dan ketulusan dalam meminta maaf serta tidak melakukan kesalahan kembali.
Acara yang agak panjang adalah acara uraian hikmah silaturrahim yang disampaikan guru paling sepuh yang tinggal hitungan hari memasuki masa pensiun tepatnya per 1 Oktober 2009, yaitu Bapak Darpan, S.Ag. Dalam uraian yang disampaikannya Bapak Darpan mengajak untuk memahami makna silaturrahim dan juga mengajak agar selaku orang Islam agar dapat menjadi pribadi yang sholeh bagi keluarga dan juga masyarakat.


Acara terakhir adalah berjabat-tangan antara guru dan siswa, baik putra ataupin putri serta antara siswa putra dengan siswa putra serta antara siswa putri dengan siswa putri. Alhamdulillah di MTs Muhammadiyah Patikraja mulai dapat dikembangkan hubungan yang lebih Islami antara siswa laki-laki dan perempuan.










Selain silaturrahim antara guru dan siswa, telah pula dilaksanakan silaturrahim antara guru dan pengurus muhammadiyah bahkan mantan guru MTs Muhammadiyah beserta segenap keluarga yang sudah dilaksanakan secara rutin dan untuk tahun ini telah dilaksanakan di Rumah Ketua Komite MTs Muhammadiyah Patikraja Bapak Sarno Sarjono yang berada didesa Sokawera Kecamatan Patikraja Banyumas.

Proposal Napak Tilas Perjuangan



A. PENDAHULUAN
Kemerdekaan yang telah dicapai bangsa Indonesia disamping merupakan anugerah dan rahmat Alloh Yang Maha Kuasa juga merupakan hasil perjuangan dari para pahlawan bangsa yang telah berjuang dengan tetesan darah dan semangat rela berkorban tanpa pamrih untuk kemerdekaan bangsanya. Dan bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa para pahlawan.
Generasi muda sebagai calon penerus bangsa dimasa yang akan datang seharusnya dapat mengenal dan menghargai jasa para pahlawan. Kenyataan yang ada sekarang ini generasi muda bangsa kita sudah kurang mengenal sejarah perjuangan bangsanya dan justru lebih terlena dengan gemerlapnya budaya bangsa lain. Mereka lebih hafal kehidupan para artis atau selebritis daripada mengenal sosok pahlawan bangsanya.
Melalui pendidikan diharapkan dapat menjadi sarana agar generasi muda dapat mengenal dan menghargai para pahlawan. Bahkan lebih jauh lagi diharapkan dapat menanamkan dan mewariskan nilai-nilai perjuangan para pahlawan. Nilai-nilai tersebut antara lain semangat berjuang tanpa kenal menyerah, cinta tanah air dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Namun tugas tersebut bukan permasalahan yang mudah diwujudkan pada masa sekarang ini, dimana kehidupan mereka banyak terpengaruh arus globalisasi yang biasanya generasi muda masih belum memiliki kematangan untuk menyaringnya sehingga kebanyakan mereka justru larut didalamnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka lembaga pendidikan dan orang-orang yang terlibat didalamnya dituntut untuk melakukan terobosan-terobosan, kreatifitas dan inovasi agar generasi muda dapat tertarik mengikuti suatu kegiatan yang bersifat rekreatif dan edukatif terutama dalam penanaman nilai-nilai positif yang sangat berguna bagi kehidupan mereka sebagai kader bangsa.

B. NAMA WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan ini bernama Napak Tilas Perjuangan Siswa SD/MI Se-Kecamatan Patikraja yang diselenggarakan pada Hari Minggu tanggal 23 November 2008 mulai pukul 07.30-13.00 WIB bertempat di Desa Patikraja.

C. TUJUAN
Menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi bangsa
Agar anak mengenal perjuangan para pahlawan dan meneladani perjuangannya
Melatih keberanian, kecermatan dan kreatifitas
Melatih kerjasama dan mentaati peraturan

D. T E M A
”Aku Seorang Pejuang, Berani dan Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara”

E. DASAR KEGIATAN
1. Program kerja MTs Muhammadiyah Patikraja
2. Rapat dewan guru MTs Muhammadiyah Patikraja pada tanggal 9 Oktober 2008

F. KETENTUAN PESERTA
Utusan SD/MI se-Kecamatan Patikraja, masing-masing 1 regu putra dan 1 regu putri, tiap regu terdiri dari 7 siswa dan 1 pendamping. Perbekalan regu membawa sendiri, seragam bebas. Uang pendaftaran Rp 10.000,00 tiap regu..

G. WAKTU & TEMPAT PENDAFTARAN
Pendaftaran dilaksanakan mulai tanggal 17 s.d
20 November 2008 pada jam kerja bertempat di :
Kantor UPK Patikraja dan MTs Muhammadiyah Patikraja

H. KEPANITIAAN
Penasehat :
H. Bedjo Sutontro, S.H., M.Hum (Camat Patikraja)
Kapten Rabun (Danramil Patikraja)
AKP. Suryo Harsono (Kapolsek Patikraja)
Drs. Pranoto (Kepala UPK Patikraja)
Rasikin, A.Ma (Kepala PPAI Patikraja(
Penanggungjawab : Solikhun, S.Ag (Kepala MTs MuhPatikraja)
Panitia Pengarah :
Niwan, S.Pd (Pengawas Penjas SD/MI Kecamatan Patikraja)
Untung Sigiyanto (Babinsa Koramil Patikraja)
Eni Kadarwati, B.Sc ( Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Patikraja)
Ketua Panitia : Sismanan, S.Pd
Sekretaris : Dedy Ariyoyo
Bendahara : Arif Munajat
Seksi Konsumsi :
Dra. Wiwit Sri Suryati, Dyahni Mastuti Sari,S.Pd,
Nur Endah Mei Fiftina, Suwarni
Seksi Perlengkapan :
Rakhman Kurniawan, S.Pd.I,
Muhammad Nugroho, Hari Prasetyo
Seksi Kegiatan :
Arifah Hasnah,S.T.P, Mujeri Rasyid, A.Md,
Azis Abdul Amin, Siti Khotijah
Seksi Usaha :
Atik Restu Sari,S.Pd, Munira Ikhwani Shafa,
Fardinal Yahya
Seksi Dokumentas :
Yeni Yuliani,S.Pd, Ike Rinasari, S.P, Rifki Agung,
Rahmawati
Seksi Keamanan :
Kokam dan Polsek

I. MATERI KEGIATAN
10 Permainan Edukatif kelompok

J. PENDANAAN
a. Pengeluaran
1. Administrasi : Rp. 150.000,00
2. Konsumsi : Rp. 250.000,00
3. Perlengkapan : Rp. 200.000,00
4. Piala dan Piagam : Rp. 300.000,00
5. Keamanan : Rp. 150.000,00
6. Humas dan Transportasi : Rp. 100.000,00
7. P3K : Rp. 75.000,00
8. Dokumentasi dan Publikasi : Rp. 150.000,00
9. Lain-lain : Rp. 125.000,00
Jumlah : Rp. 1.500.000,00
b. Pemasukan
1. Sumbangan Peserta 60 x Rp.10.000,00 : Rp. 600.000,00
2. RAPBS MTs Muhammadiyah Patikraja : Rp. 400.000,00
3. Bantuan donatur dan sponsor : Rp. 500.000,00
Jumlah : Rp. 1.500.000,00

K. PENUTUP
Demikian rencana kegiatan ini kami susun sebagai acuan dan gambaran pelaksanaan kegiatan yang akan diselenggarakan. Saran dan masukan serta bantuan dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi suksesnya rencana tersebut. Atas dukungan dan kerjasamanya kami ucapkan terimaksih.



Patikraja, 28 Oktober 2008
Panitia Penyelenggara
Ketua


Sismanan, S.Pd

Mengetahui,
Kepala MTs Muhammadiyah Patikraja



Solikhun, S.Ag
NIP: 150 247 742

Jumat, 25 September 2009

Jenengku Gemiyen Sudirman


Jenengku siki Manan, lengkape Sismanan tapi mbareng gedhe tur aktif nang organisasi Islam trus maning bapaku ninggal aku pengin nggawa jenenge bapaku sing kethon lewih mambu jeneng Islam dadi tek dawakna maning dadi Sismanan Tauhidin Ahmad . Tapi jane gemiyen pas esih jabang bayi, tur sing dislameti karo tumpeng-urung diaqiqohi- jenengku sing diwei aran Sudirman, jeneng kuwe jeneng sing diwei nang buyutku sing aran Miarja sing jeneng kuwe dijukut sekang aran panglima TNI sing gagah tur kendel. Nanging sebab lara-laraan bae, jerene persis kaya Jendral Sudirman lan manut adat jawa dadi jenengku diganti, terus sing aweh aran Sismanan kuwew Mbahku lanang sing nang Keser Notog sing asmane Yashudi.
Aku dilahirna sekang wong wadon sing jenenge Ditem. Deneng jenenge biyungku njawani banget. Sebab biyungku asline pancen desa sing jan njawa banget, yakuwe Grumbul Kali Tanjung Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo. Aku dewek juga lahir karo cilik nang kana tapi bar kuwe umur 9 tahun aku pindah desane bapaku Desa Kedungwuluh Kidul Kecamatan Patikraja. Bapane aku jenenge Tauchid, kuwe jeneng kawit cilik tap wis kebiasaane wong Jawa gemiyen apa maning nang Kali Tanjung mbarang pengantenan pada ganti jeneng. Bapane aku dadi rubah jeneng Ahmad Tauhidin.
Aku lahir dina Kemis manis tanggal 11 Maret 1976. Aku anak mbarep, mulane aku bisa ngira-ngira, rama karo biyungku goli nikah kurang lewih awal 1975. Menurut critane biyungku nikah jane umure paling umur 15 tahunan, wong esih sekolah SMP tapi metu sebab arep ngantenan karo bapaku. Jaman gemiyen ta biasa nikah muda terus pas ndaftar KUA umure detuwakna karena syarate wong nikah tumrap wong wadon umur 16 tahun lan wong lanang umur 18 tahun. Dadi nganti siki tahun lahire biyungku 1958. Nek ramaku pas nikah pancen wis dewasa sekitar 27 tahun.
Kanggo pepeling lan catetan nggo awaku dewek karo mbok menawane nggo ngerti-ngerti maring anak putuku, aku arep crita sepethil babagan rama biyungku lan keluargane.
Biyungku sing aran Ditem kuwe anake Bapa Sartawi lan biyung Darsem. Bapa Sartawi teksih gesang nganti saiki, banjur biyung Darsem wis seda meh bebarengan karo bapaku tahun 1991. Saiki bapa Sartawi wis umah-umah maning karo Mbok Sartem.
Bapaku sing aran Ahmad Tauhidin kuwe duwe bapa sing gadeh asma Yashudi sing asli wong Keser lan Mbok Aminah sing asli Kedungwuluh. Bapa Yashudi wis nilar dunya pas aku umur 5 tahunan dadi sekitar tahun 1980. Nek mbok Aminah tekan siki esih gesang lan manggon nang kidule umahe Biyungku nang Kedungwuluh Kidul Lebak.
Aku anak barep tur lanang siji-sijine. Adiku wadon loro. Sing siji jenenge Siti Sholihah umure kacek rong tahun karo aku, sing wis bebojoan karo wong lanang sing Jenenge Sudiro sing asline sekang Desa Karanglo Cilongok. Siki adiku wis duwe anak wadon loro. Siji jenenge Lulu umur 8 tahun, sing nomer loro jenenge Jihan umur 3,5 tahun. Adiku sing siji maning ya wadon jenenge Siti Inayah sing nembe umur 18 tahun sing nembe lulus SMA trus siki mulai sekolah nang UMP.

Kamis, 24 September 2009

Catatan Tentang Guru Bernama LAHMUDIN ADAMKI, BA


Beliau berasal dari Pasarbatang Brebes. Beliau lulusan D3 UGM. Sebelum mengajar di MTs Muhammadiyah Patikraja tahun 1995, pernah mengajar di SMP Diponegoro Rawalo. Istrinya namanya Tuti asli Patikraja selatan pasar. Namun dari pernikahan beliau belum dikaruniai momongan hingga istrinya meninggal hampir setahun ini.

Bapak Lahmudin dikenal sebagai sosok guru yang humoris alias pinter mbanyol alias melucu, oleh karena itu jika diajar beliau murid-murid senantiasa disuguhi leluconnya yang terkadang lucu kadang juga karena seringnya diulang-ulang jadi hilang lucunya. Selain mengajar maka kalau ingin pengajian yang menyegarkan beliau juga bisa jadi ustadz.

Walaupun pinter melawak jangan dikira beliau tidak bisa tegas dan disiplin, jika lagi marah bapak Lahmudin juga bisa mengangkat kursi atau meja....untuk apa?....untuk dipindahkan keluar biar beliau bisa menari-nari, karena beliau pinter sekali menyanyi dan menari. Lagu favoritnya adalah campursari. Lagu campursari favoritnya yang terakhir kami tahu adalah "Tragedi Tali Kutang". Selain menyanyi dan menari, beliau juga pinter sekali melukis, gambar yang paling sering dilukis adalah wajah seorang bidadari surga yang merupakan gambar istrinya ketika masih muda dan juga gambaran istrinya nanti disurga. Beliau memang orang yang sangat menyayangi istrinya, ketika istrinya sakit beliau sangat setia menemani di rumah sakit berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan sendirian. Ketika sudah meninggalpun beliau masih sering mengenang istrinya hingga terbawa-bawa disetiap mimpi malam dan mimpi siangnya. Bahkan setiap datang ke Patikraja tak lupa beliau mengunjungi kuburan istrinya sambil memanjatkan doa-doa.

Selain menyayangi istrinya Bapak Lahmudin juga seorang yang penyayang binatang. Binatang peliharaannya yang paling disayangi adalah seekor kucing. Setiap hari beliau membawakan makanan khusus untuk kucing kesayangannnya, jika yang guru yang lain akan membeli sesuatu atau membawa pulang sesuatu untuk anak-anaknya, maka yang beliau bawakan adalah ikan asin atau daging untuk kucing kesayangannya. Beliau juga pernah bertutur bahwa kalau manusia seringkali tidak bisa membalas budi baik oranglain tapi kalau binatang seperti kucing bisa memberikan balasan kepada tuannya yang menyayanginya terutama perhatian dan kasihsayang. Ketika beliau sakit atau istrinya sakit, keluarga yang lain tidak ada yang mau menunggu, tapi kucingnya itulah yang senantiasa menunggu dan menemani hari-hari mereka. Karena itulah ketika istrinya sudah meninggal dan di Patikraja sudah tidak ada keluarga sementara di Brebes ibunya sendirian, maka tatkala itulah ia harus memutuskan kembali ke Brebes tak lupa ia membawa kucing-kucingnya yang setia ke Brebes.

Kami keluarga MTs Muhammadiyah Patikraja mengenangmu wahai sahabatku, selamat untuk melaksanakan baktimu dikampungmu bersama bakti terhadap ibu, semoga kebahagiaan akan diperoleh dimasa tuamu dan dimasa keabadian diakhirat memasukanmu kedalam golongan yang dirahmati dan dimasukan kedalam surga-Nya.


Maafkan kami yang baru bisa mengunjungimu kemarin Kamis 24 September 2009 setelah sekian lama engkau meninggalkan MTs Muhammadiyah Patikraja. Maafkan pula segala khilaf dan dosa yang kami lakukan selama kita bersama-sama. Semoga Alloh senantiasa memberi kekuatan untuk kita melanjutkan perjuangan mencari ridlo-Nya. Amiin

Selasa, 22 September 2009

Tarlinghim PRM Kedungwuluh Lor



Dalam rangka meningkatkan jalinan persaudaraan antara pengurus dan jamaah masjid / mushola di Kedungwuluh Lor, maka Pimpinan Ranting Muhammadiyah telah menyelenggarakan kegiatan Tarowih Keliling Silaturrahim (Tarlinghim). Ada 2 Masjid dan 9 mushola yang berada dibawah pembinaan PRM yang berhasil dikunjungi dengan jadwal sebagai berikut:
1.
MASJID BAITURROHIM LEBAK
MALAM SELASA
4 ROMADLON 1430
24 AGUSTUS 2009
DIRWAN, S.Ag

2.
MASJID BAITUL MUHAJIRIN PLANJAN
MALAM JUMAT
7 ROMADLON 1430
27 AGUSTUS 2009
FARID MUBAROK, Lc

3.
AL-IKHLAS WETAN SEPURAN
MALAM AHAD
9 ROMADLON 1430
29 AGUSTUS 2009
HADI SUTRISNO, S.Pd

4.
NURUL JANNAH KOMBADES
MALAM SELASA
11 ROMADLON 1430
31 SEPTEMBER 2009
UST. MISBAH HASAN

5.
AL-HIKMAH PERENG
MALAM JUMAT
14 ROMADLON 1430
3 SEPTEMBER 2009
RAHMAT SAFARI, S.P

6.
ANNUR PAGERGUNUNG
MALAM AHAD
16 ROMADLON 1430
5 SEPTEMBER 2009
LUKMAN SANTOSO

7.
MIFTAHUDIN CIKALAN KULON
MALAM SELASA
18 ROMADLON 1430
7 SEPTEMBER 2009
SUKIR RIFTIADI

8.
AL-FALAH UTARA MADRASAH
MALAM JUMAT
21 ROMADLON 1430
10 SEPTEMBER 2009
SISMANAN, S.Pd

9.
NURUL HUDA PRAPATAN
MALAM AHAD
23 ROMADLON 1430
12 SEPTEMBER 2009
DJASIRUN

10.
AL-ISLAH PAGEDANGAN
MALAM SELASA
25 ROMADLON 1430
14 SEPTEMBER 2009
SUPRIYANTO

11.
DARUSSALAM CIKALAN
MALAM JUMAT
28 ROMADLON 1430
17 SEPTEMBER 2009
AHMAD DJUDI


Dalam setiap kunjungan diadakan pengajian dan dialog untuk mendapatkan masukan-masukan yang berguna bagi evaluasi dan perkembangan dakwah dan juga dapat lebih menjalin komunikasi dan silaturrahmi antara para pengurus sebagai dai dengan para jamaah di masjid dan mushola. Dengan kegiatan tarlinghim maka pengurus juga dapat lebih mengetahui bagaimana praktek ibadah yang ada di setiap masjid dan mushola.
Masukan yang ada dari para jamaah antara lain harapan agar Muhammadiyah dapat lebih meningkatkan peran dakwahnya terutama dalam bidang ekonomi untuk mengangkat taraf hidup kaum muslimin yang masih banyak dibawah garis kemiskinan dan juga dapat lebih menolong kepada mereka yang terjerat hutang. Dalam bidang pembinaan masjid dan mushola diharapkan PRM dapat mengaktifkan kembali kajian pekanan tiap masjid dan mushola yang sudah hampir setengah tahun berhenti.

Senin, 21 September 2009

Hasil Turba AMM Patikraja



Selama bulan romadhon Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Patikraja mengadakan kegiatan Turba (turun ke bawah) dengan mengajak juga PCNA dan PC IPM untuk melihat aktifitas generasi muda ditiap desa di Kecamatan Patikraja. Menjelang romadhon PCPM memberikan surat dan jadwal turba ke Pimpinan Ranting Muhammadiyah atau Takmir Masjid didesa yang akan kami kunjungan. Alhamdulillah dari 11 tempat yang kami agendakan untuk kami datangi semuanya memberikan tanggapan yang positif hanya ada 2 tempat yang tidak jadi mengadakan pertemuan karena adanya misscomunication.
Didesa Karanganyar yang mendapat jadwal pertama, karena biasanya memang tidak ada aktifitas kegiatan remaja disana dan apabila diundang juga tidak pernah berpartisipasi apalagi aktifitas Pimpinan Ranting Muhammadiyahnya juga mengalami kemandegan, maka kami sebelumnya menanyakan dan menawarkan terlebih dahulu kepada tokoh muda yang kebetulan kerja bareng di MTs Muhammadiyah Patikraja yaitu Mas Arif Munajat dari jawaban beliau maka sepertinya tidak bisa mengumpulkan pemuda disana sehingga surat yang kami berikan mungkin juga tidak sampai ke Pimpinan Ranting Muhammadiyah sehingga ketika ada pertemuan di tingkat cabang Ketua PRM Karanganyar H. Daldiri justru mempertanyakan kenapa Karanganyar dilewatkan untuk dikunjungi, katanya pula walaupun sedikit ataupun orangtua juga tidak apa-apa untuk kami datang kesana. Alhamdulillah artinya mereka masih ingin eksis dalam gerakan.
Desa yang kedua yang gagal dikunjungi adalah Desa Notog. Didesa Notog biasanya juga jarang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang dan belum ada tokoh muda yang mau tampil, sehingga ketika tidak ada respon balik dari PRM maka kami mengira tidak jadi ada pertemuan remaja di Notog. Namun ketika kami bertemu dengan Bapak H. Mukson selaku ketua Ranting Muhammadiyah menanyakan kepada kami mengapa kami tidak datang? Lho ternyata dari jadwal yang kami buat disana sudah mengumpulkan remajanya di Masjid Al-Inayah Kalirajut. Sebenarnya dalam surat dan jadwal yang kami buat, kami memberikan catatan agar PRM memberikan konfirmasi kepastian pertemuan karena waktu bisa berubah dan tempat juga belum ditentukan, dan kami telah memberikan nomor telepon kami untuk dapat dihubungi. Dengan demikian sebenarnya hanya masalah komunokasi yang kurang.tapi sebenarnya mereka menanggapi surat kami.
Angkatan Muda Muhammadiyah Ranting Sidabowa adalah generasi muda yang pertama kami kunjungi. Kegiatan dilaksanakan di MI Muhammadiyah Sidabowa. Diawali dengan sambutan oleh ketua AMM Sidabowa Sdr. Rakhman Kurniawan dan PRM Sidabowa Majelis Kader Bpk. Solikhun, S.Ag, kemudian pengajian yang disampaikan oleh Ketua PCPM Patikraja Sismanan, S.Pd dan dilanjutkan saresehan dan dialog remaja yang dipandu oleh Sutrisno, S.H.I dari AMM ranting Sidabowa dan Rakhmani Sidik, S.F.I sekretaris PCPM Patikraja. Angkatan Muda Muhammadiyah Sidabowa adalah kumpulan remaja ranting di Kecamatan Patikraja yang paling aktif setahun ini yang mengibarkan bendera sebagai generasi muda Muhammadiyah yang rutin mengadakan pertemuan setiap malam tanggal 17 dengan berbagai kegiatannya, diantaranya dalam bulan romadhon mereka dibagi dalam beberapa kelompok yang setiap malam datang ke masjid dan mushola yang ada di desa mereka dan mereka silaturahmi sambil belajar menyampaikan dakwah. Kedepan AMM Cabang Patikraja tinggal memantau dan memotivasi agar mereka tetap semangat dalam kegiatan dan mereka sudah akan bergerak kearah program yang bernilai ekonomis.
Kunjungan kami yang kedua adalah ke Desa Patikraja. Patikraja sebagai ibukota kecamatan sebenarnya memiliki potensi besar dimana banyak anak-anak remaja yang ada dan tetap tinggal dirumah, disamping itu Muhammadiyah dan Aisyiyahnya juga aktif, maka sangat disayangkan jika generasi mudanya belum tergarap, mereka membutuhkan tokoh penggerak yang akan memompa teman-temannya untuk beraktifitas didalam sebuah gerakan Islam. Karena hanya melalui telpon saja dan hanya beberapa orang saja yang juga dihubungi maka remaja yang datang hanya lima orang, sedang dari AMM cabang ada 7 orang. Bapak-bapak yang datang adalah Bapak H. Slamet Suparno sebagai ketua PRM dan Bpk Rio Abdillah sebagai majelis kader ranting. Dalam pertemuan yang diselenggarak di Masjid BKM Baitul Muslimin lagi-lagi ketua PCPM Patikraja memberikan motivasi kepada remaja untuk mau menata diri dan aktif dalam kegiatan islam dan masjid. Pada kesempatan dialog pula disepakati untuk mengumpulkan kembali remaja dengan membuat undangan setelah romadhon untuk dapat dibentuk kepengurusan Angkatan Muda Muhammadiyah Ranting Patikraja. Keseriusan PRM untuk membina remaja dibuktikan dengan banyaknya remaja dari Desa Patikraja yang diutus untuk mengikuti Pesantren Akhir Romadhon yang diselenggarakan oleh PCPM Patikraja, dari merekalah nanti cikal bakal kepengurusan AMM Patikraja siap mengguncangkan Desa Patikraja.
Kunjungan kami berikutnya adalah ke Remaja Masjid Mujahidin Maragati Sawangan. Disana kami bertemu sekitar 30 remaja yang dikumpulkan oleh Bapak Dikun. Didesa Sawangan memang belum ada Kepengurusan Ranting Muhammadiyah, namun demikian mereka sering mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah, begitu pula Muhammadiyah sering datang dan melakukan pembinaan di Sawangan terutama Grumbul Maragati. PCPM Patikraja juga pernah lama membina kajian setiap pecan di Masjid Mujahidin namun karena tokoh mudanya yang menikah dan pergi merantau maka memerlukan tokoh muda lagi yang mau menggerakan laju organisasi remaja masjid disana. Diantaranya yang menyebabkan remaja banyak yang mogok mengikuti kajian dari PCPM adalah karena belum siap untuk membaca al-quran satu-satu dan latihan memberikan kultum yang biasanya dilakukan disetiap pertemuan. Sebaiknya pengajian bersifat umum dan ceramah saja. Takmir masjid juga mengharapkan agar setelah romadhon PCPM Patikraja agar terus membina dan membentuk kepengurusan remaja masjid lagi di Masjid Mujahidin Sawangan.
Selanjutnya kami datang ke Desa Karangendep, tepatnya di Masjid Al-Mukmin dimana sudah sejak lama memiliki kegiatan berupa TPQ dan sudah sejak lama pula kami Angkatan Muda Muhammadiyah Cabang Patikraja ikut membina kegiatan disana. Teringat dulu ketika kami pernah menyelenggarakan Pelatihan Ustad-Ustadzah TPQ ketika pada waktu itu tahun 1992 belum banyak TPQ, maka salah satu kelompok remaja yang mengikutinya adalah remaja Al-Mukmin Karangendep. Teringat pula bagaimana ketika itu mereka kelihatan semangat dan berombongan mengikuti kegiatan di Cabang dan sebagian dari mereka juga aktif sebagai pengurus ditingkat Cabang. Teringat pula bagaimana kami sering bersepeda mendatangi kegiatan mereka. Dalam kesempatan pertemuan itu karena kebetulan malam 17 romadlon kami diberi kesempatan untuk memberikan tausyiyah tentang Nuzulul Quran, mereka yang datang adalah para ustadz-ustadzah TPQ dan juga para santri yang telah dewasa, oleh karenanya pula pada pertemuan tersebut terungkap bahwa ternyata kualitas bacaan al-Quran mereka perlu diperbaiki. Pada akhirnya mereka siap untuk belajar lagi dan kami setelah lebaran juga akan datang untuk membimbing mereka memperbaiki bacaan bagi ustadz-ustadzah TPQ Al-Mukmin Desa Karangendep.
Kunjungan kami berikutnya adalah ke Desa Sokawera. Disana sudah ada kepengurusan IRAMA (ikatan remaja masjid) sedesa Sokawera yang para pengurusnya adalah juga aktif di Angkatan Muda Muhammadiyah Cabang Patikraja, baik di IPM, NA maupun Pemuda Muhammadiyah. Irama telah aktif membina TPQ dengan berbagai aktifitasnya dan juga aktif membina masjid dan mushola didesa termasuk bulan romadhon aktif berdakwah ke masjid dan mushola.Karena sudah aktif dan kami juga biasa bekerjasama maka pada kesempatan itu pula diadakan pembentukan panitia pelaksana Pesantren Akhir Romadhon Angkatan Muda Muhammadiyah sekecamatan Patikraja yang akan ditempatkan di Play Group Aisyiyah Sokawera. Namun sebenarnya ada catatan pula bagi kami bahwa meskipun TPQ telah berjalan namun seperti halnya di Karangendep kualitas bacaan secara umum para ustadz dan ustadzahnya masih perlu ditingkatkan.
Selanjutnya kami ke Desa Kedungwringin. Bertempat di Gedung TPQ Masjid Al-Falah kami bertemu dengan remaja Masjid Al-Falah. Dalam pertemuan tersebut selain memberikan pengajian dan motivasi kepada mereka dan hasilnya mereka akan siap untuk mengaktifkan kembali kepengurusan remaja masjid yang sudah lama sekali tidak ada aktifitas. Maka menjadi agenda kerja Angkatan Muda Muhammadiyah Cabang Patikraja untuk membimbing dan membina keberadaan remaja-remaja masjid yang ada di Kecamatan Patikraja, termasuk menghidupkan kembali kegiatan TPQ dan mengaktifkan Badko TPQ se-Kecamatan Patikraja.
Turba kami selanjutnya adalah ke Angkatan Muda Muhammadiyah Kedungwuluh. AMM Kedungwuluh adalah AMM gabungan dua ranting Muhammadiyah yaitu Desa Kedungwuluh Lord an Kedungwuluh Kidul yang pernah aktif cukup lama. Namun telah 3 tahun belakangan ini sepi dari kegiatan karena pengurus-pengurusnya yang sibuk dan kurang koordinasi. Oleh karenanya kami AMM Cabang yang kebetulan juga banyak yang berasal dari AMM Kedungwuluh akan menggerakan kembali aktifitas AMM di Desa Kedungwuluh Lord an Kedungwuluh Kidul.
Terakhir pada tanggal 28 romadhon kami datang ke Kedungrandu yaitu di mushola Syuhada jalan Pramuka. Kami datang menemui remaja yang sebagian pernah kami bina di Masjid Al-Amin yang pada kesempatan itu kami membimbing tadarus al-Quran dan juga kajian serta dialog. Pada pertemuan tersebut kami berjanji untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut dengan mengaktifkan kembali kajian remaja di Desa Kedungrandu dan kami siap untuk turut membina mereka.

Minggu, 20 September 2009

Perjalanan Panjang Penerimaan SK CPNS





Meski SK CPNS Depag dari jalur honorer telah saya , tapi karena aku lulus tes CPNS dan telah melakukan pemberkasan maka setelah menunggu 9 bulan akhirnya SK kami dari jalur umum keluar dan diterimakan menjelang Hari Raya Idul Fitri tepatnya hari Kamis tanggal 16 September 2009 di Kanwil Depag Propinsi Jawa Tengah.
Saya ditunjuk sebagai koordinator teman-teman yang diterima tes CPNS Depag Banyumas. Dari 10 peserta yang diterima di depag Banyumas, 5 orang diterima juga di tes CPNS Pemda, yaitu Muenik di Purworejo, Tri Purnomo di Purbalingga, Nela di Purbalingga, Dwi Ambarwati di Purbalingga dan Saya di Cilacap. Dari 5 yang diterima double tersebut 3 orang memutuskan mengundurkan diri dari depag yaitu Muenik, Tri Purnomo dan Nela, sementara saya dan Dwi Ambarwati memilih di Depag.
Kami 7 orang melakukan pemberkasan akhir desember 2008, setelah nunggu dengan penuh harap dengan berbagai godaan untuk dapat mempercepat keluarnya SK, namun saya sering mengingatkan teman-teman untuk bersabar dan istiqomah agar tetap dijalur yang benar sampai akhirnya SK CPNS saya dari honorer keluar 4 Agustus 2009. Meskipun SK saya telah keluar namun saya tetap menjadi koordinator serta mendampingi teman-teman dan karena lamanya waktu menun hampir saja kami tergoda untuk berbuat tindakan untuk dapat mempercepat keluarnya SK. Saya juga kurang dapat meningatkan teman-teman karena SK saya memang telah keluar sehingga dikira kurang mengerti perasaan teman-teman yang belum keluar SKnya. Tapi alhamdulillah akhirnya SK kami keluar dan diterimakan pertengahan bulan September 2009.
Meski disayangkan dari 7 orang yang melakukan pemberkasan satu orang belum keluar SKnya, yaitu Agustinus dari Tegal formasi Penyuluh Agama Katolik. Setelah mendapat surat pemanggilan untuk mengambil langsung ke Semarang, kami akhirnya berkumpul bagaimana teknik pergi ke Semarangnya. Pada awalnya saya tidak akan ikut namun karena teman-teman mengajak saya untuk menemani mereka dan mereka yang patungan untuk membiayai keberangkatan ke Semarang, akhirnya saya bersedia ikut menemani mereka. Oom Wasilah dari Panusupan Cilingok yang mencari mobil carteran dan kami berangkat tengah malam. Mobil datang menjemput saya dirumah pukul 00.30 dan sebelumnya Muhammad Taubah dah tiba dirumahku sejam sebelumnya, lalu kami menjemput Intiyas di Karangpucung lalu ke Sawangan dimana Aldila yang asli Adipala ada dirumah familinya dan terakhir mobil meluncur ke rumah Dwi Ambarwati di Mersi. Sekitar pukul 02.00 WIB mobil dah meluncur ke Semarang melalui Purbalingga-Banjarnegara-Wonosobo-Temanggung-Semarang.

Setelah melewati Kota Purbalingga dan sebelum di Bukateja ban mobil kempes sehingga diganti ban sementara dan selanjutnya di Mandiraja Banjarnegara ban yang kempis ditambal ban cubles. Karena harus dua kali berhenti untuk mengganti ban maka sekitar jam 4 kami baru sampai dikota Banjarnegara dan saur disebuah pom bensin. Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan dan sekitar pukul 05.15 kami berhenti untuk sholat shubuh di sebuaah masjid di Parakan Temanggung. Masjidnya berlantai 2 dimana tempat sholat wanitanya ada diatas sehingga mengingatkanku pada masjid Ulul Albab Universitas Negeri Semarang almamaterku.
Setelah sholat shubuh kami melanjutkan perjalanan menuju Semarang dan tiba di Semarang pukul 08.00 WIB. Karena acara di Kanwil Depag pukul 11, maka untuk persiapan mandi, saya mengajak teman-teman ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah di Jalan Singosari 33 Semarang, dimana dulu saya pernah tinggal disana sewaktu masih aktif di PW IRM Jawa Tengah 1996-2000. Setelah selesai mandi dan istirahat secukupnya pukul 09.00 kami melanjutkan perjalanan ke Kanwil Depag. Sebenarnya saya mengajak mereka untuk lihat-lihat simpanglima, tapi karena takut terlambat kami hanya melewatinya saja dan kemudian kami meluncur ke Kanwil Depag di Jalan Sisingamangaraja. Disana ternyata memang telah banyak sekali orang berpakaian hitam putih yang akan menerima SK CPNS, ternyata selain ada 274 orang dari formasi umum, malah ada lebih dari 500 orang dari formasi honorer juga menerima SK CPNS.
Tepat pukul sebelas kami naik ke aula lantai 3 dan sebelumnya saya sebenarnya tidak ingin memakai pakaian hitam putih untuk menerima SK, tapi karena SK sebelumnya saya tidak menerima di Semarang, maka saya ingin melihat bagaimana prosesi penerimaannya maka akhirnya supaya bisa masuk aku juga memakai baju hitam putih untuk ikut menerima SK.
Sebelum pembagian SK, ada acara pengarahan dari kepala Kanwil dan Kabag TU. Dalam pengarahanya kepala kanwil mengharapkan agar penerimaan SK dapat menjadi hadiah lebaran dan menjadi nikmat yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya selain dengan ucapan maka lebih penting lagi adalah bagaimana agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Hidup adalah pilihan dan menjadi PNS di Depag juga sebuah pilihan. Menjadi PNS gajinya memang tidak banyak tapi bisa cukup kalau dapat mengatur keuangan dengan baik. Menjadi PNS diumpamakan seperti pohon dalam pot yang tetap kecil dan tidak bisa tumbuh besar, namun selalu dipelihara dan dipandang oleh orang, boleh saja akar pohon dalam pot mengambil dengan akarnya keluar dari pot, tapi jika terlalu banyak akar yang keluar, maka akan dapat merusak pot sebagai media tumbuh yang utama baginya. Begitu pula PNS...
Menurut kabag TU yang cukup pinter membanyol: Keuntungan menjadi PNS dilingkungan Depag adalah dapat pindah kemana saja, tidak pernah tertunda gajinya karena anggaran dari pusat. Namun menjadi PNS Depag juga harus dapat menjaga nama baik pribadi dan lembaga. Harus dapat menjaga sikap dan tingkah lakunya karena ia adalah seorang ustadz/ustadzah. Jangan sampai dan jangan ditiru ada oknum pegawai Depag yang ketangkap bermain perempuan disebuah hotel sehingga mencemarkan nama baik lembaga. Ada pula seorang guru di MTs yang karena pergaulan maka ia senangnya senam aerobic dan berpakaian yang ketat bahkan setengah pakaian biasa dipakainya, karena hal yang demikian padanya tetap melekat identitas sebagai seoarang guru di sebuah lembaga pendidikan Islam dan pegawai Depag. Kami juga diberi pesan agar setelah menerima SK kami harus menghadap kepala sekolah tempat kami ditunjuk dalam SK sebelum bulan Oktober.
Acara selesai pukul 13.00, setelah kami sholat dhuhur jamak dengan ashar, kami pulang tanpa dikira ternyata supir ingin pulangnya melalui jalur pantura lewat Pemalang Randudongkal Belik dan Purbalingga. Sebenarnya saya ada rencara pada waktu pulang akan mampir ketempat kerja adik ipar yang ada di Banjarnegara yang telah mempersiapkan barang bawaan untuk dibawa pulang menjelang lebaran agar pada waktu pulang agak ringan, namun karena pulang lewat jalur utara maka tidak jadi. Dari Semarang pukul 14.00 dan ternyata jalur Pantura meskipun menjelang lebaran, maka karena jalannya cukup lebar dan jalur kearah barat lebih sepi dari pada jalur ketimur yang banyak arus mudik, maka mobil bisa melaju cukup kencang.
Kami hanya berhenti di Belik sekitar pukul 17.00 WIB untuk membeli nanas. Kami beli 3 ikat Rp.10.000, seikat ada 3 buah nanas. Kami beli 3 ikat untuk oleh-oleh yang dirumah. Setelah melewati punggung gunung dengan kabut yang cukup tebal maka kami tiba di jalan menuju Gua Lawa untuk membatalkan puasa. Saya sendiri makan sate kambing, teman yang lain ada yang beli soto ada pula yang nasi rames. Setelah cukup kami melanjutkan perjalanan ke Purwokerto.
Tiba di Purwokerto hampir pukul 19.30 lebih setelah mengantar yang ada di Purwokerto maka mobil ke rumahku tepat pada pukul 20.00 pada saat para jamaah baru selesai mengerjakan sholat tarowih. Esok harinya kami janjian untuk kumpul di Depag Banyumas pukul 10.00 WIB.
Esok harinya kami kumpul di Depag dan diberi informasi dari Kasubag Kepegawaian bahwa karena didalam SK belum ada tertulis di sekolah mana kami ditugaskan maka kamis harus menunggu informasi dari Depag yang akan menanyakan ke masing-masing sekolah yang membutuhkan kami. Pada saat itu juga saya serahkan SK CPNS saya kepada Kasubag Kepegawaian (Bapak Agus Setiawan). Akhirnya tidak lama kami didepag kami pulang, apalagi saya sedang mengurus kegiatan Pesantren Akhir Romadhon.

Sabtu, 19 September 2009

Pesantren Akhir Romaddon PCPM Patikraja





Bertempat di Gedung Playgroup Aisyiyah Sokawera Kecamatan Patikraja Banyumas Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Patikraja telah membimbing 63 remaja dalam kegiatan Pesantren Akhir Romadhon. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada hari Kamis sampai Jumat 27-28 Romadhon 1430 hijriyah bertepatan dengan 17-18 September 2009.

Pembukaan dilakukan hari Kamis pukul 08.30 WIB yang dihadiri oleh Muspika Patikraja, Kepala Desa serta Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah, dan dibuka oleh Wakil Ketua PCM Patikraja yang membidangi Perkaderan yaitu Bapak Mudjeri Rasyid. Dalam sambutannya beliau berpesan agar remaja Muhammadiyah jangan seperti buah gandul (pepaya) yang manja tapi jadilah remaja yang tegar seperti tegarnya pohon kelapa yang buahnya siap untuk diperlakukan sekasar apapun dan memiliki banyak kegunaaan.

Kegiatan tersebut dikelola sendiri oleh Tim Fasilitator PCPM Patikraja antara Sismanan, S.Pd sebagai ketua PCPM dan penanggungjawab kegiatan yang juga pemateri "Remaja Gaul yang Syar'i", Rahmani Sidik, S.F.I sang sekjen menyampaikan materi tentang "Aqidah", Farid Mubarok, Lc sebagai ketua bidang Dakwah sekaligus ketua panitia pengarah yang alumnus Al-Azhar Kairo Mesir menyampaikan materi "Yang Muda Yang Berilmu", Dwi Supriyanto salah satu sekretaris bidang sekaligus sebagai sekretaris panitia pengarah membimbing pelaksanaan Outbond actifity, Rahmat Safari, S.P sebagai ketua bidang organisasi memberikan bimbingan baca al-quran karena walaupun alumnus unsoed namun sekarang menjadi guru quran di SDIT Al-Irsyad Al-Islamiyyah 1 Purwokerto, dan Dedy Ariyoyo sebagai tokoh remaja lokal Sokawera menyampaikan materi akhlaq dengan tema "5 S" serta Juasep Awali, S.Pd.I sebagai perwakilan dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Banyumas yang memberikan materi "Birulwalidain atau berbakti kepada kedua orangtua".


Peserta adalah utusan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah serta Masjid sekecamatan Patikraja. Oleh karena diharapkan setelah mengikuti pesantren peserta akan lebih semangat untuk mendalami Islam serta dapat menjadi tokoh penggerak di lingkungannya masing-masing.

Jumat, 11 September 2009

Lazismuh Kedungwuluh Lor


Muqodimah
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji" (Al Baqarah : 267)


Zakat adalah rukun ketiga dari rukun Islam. Secara harfiah zakat berarti "tumbuh", "berkembang", "menyucikan", atau "membersihkan". Sedangkan secara terminologi syari'ah, zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah, seperti:shalat,haji,dan puasa yang disamping memiliki dimensi ibadah mahdhoh maka zakat juga memiliki dimensi sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Dimensi sosial zakat diantaranya akan dapat kesenjangan antara si kaya dan miskin, sehingga terjadi pemerataan ekonomi dan membantu bagi kelompok miskin untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan zakat juga dapat menumbuhkan hubungan kasih sayang diantara anggota masyarakat serta dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

Kenyataan dalam masyarakat muslim pelaksanaan zakat masih belum optimal, hal tersebut antara lain disebabkan belum adanya kesadaran masyarakat terhadap pelaksanaan zakat atau bagi yang sudah belum tertata dengan baik dikarenakan belum adanya lembaga yang mengurus dan memberdayakan pelaksanaan zakat dalam masyarakat.

Muhammadiyah adalah organisasi dakwah yang ada dalam masyarakat muslim Indonesia dan telah memberikan sumbangan pemikiran dan keteladanan praktek ibadah maupun bidang sosial kemasyarakatan dengan berbagai amal usahanya. Salah satu amal usaha muhammadiyah adalah mendirikan lembaga amil zakat infaq dan shodaqoh (Lazis) Muhammadiyah. Lazis Muhammadiyah ada disetiap jenjang dari Pimpinan Pusat sampai Pimpinan Ranting.

Ranting Muhammadiyah Kedungwuluh Lor sebagai salah satu ranting dengan jumlah anggota dan simpatisan yang cukup banyak dituntut pula untuk lebih mampu memberdayakan potensi zakat dalam masyarakat terutama anggota dan simpatisannya. Maka setelah mengadakan kajian dan diskusi tentang zakat, maka dibantuklah lembaga amil zakat, infaq dan shodaqoh Muhammadiyah.

Adapun susunan kepengurusan Lazis Muhammadiyah Kedungwuluh Lor periode 2008-2011 adalah sebagai berikut:
Dewan Penasehat :
Ust. Misbah Hasan
Ust. Ahmad Djudi
Ust. Samingun
Ketua I : Sukir Riftiadi
Ketua II : Hadi Sutrisno, S.Pd
Sekretaris 1 : Supriyanto
Sekretaris 2 : Farid Mubarok, Lc
Bendahara 1 : H. Heru Taruno
Bendahara 2 : Sismanan, S.Pd
Pembantu 1 : Ahmad Syahri
Pembantu 2 : Sundi
Pembantu 3 : Sukarso

Jenis Zakat yang dikelola:
1. Zakat fitrah
2. Zakat mal (zakat pertanian, zakat perdagangan, zakat kekayaan dan zakat penghasilan (profesi)
3. Infak dan shodaqoh
Program Kerja:
1. Pengumpulan zakat, infaq dan shodaqoh.
2. Penyaluran zakat, infaq dan shodaqoh.
3. Pembinaan/pengajian muzaki.
4. Pembinaan/pengajian mustakhiq.
5. Menambah jumlah muzaki
6. Kredit tanpa bunga
7. Bantuan modal kepada usaha kecil.

Realisasi Program:
1. Pengumpulan zakat, infaq dan shodaqoh.
Pengumpulan zakat pertanian dipusatkan dirumah Bapak Hadi Sutrisno, S.Pd. Bagi petani yang telah memenuhi nishob (652,5 kg gabah) dan telah memiliki kesadaran untuk memberi akan mengantarkan zakatnya ke rumah Bapak Hadi Sutrisno, S.Pd yang memiliki gudang penyimpanan padi. Adapun besarnya kadar zakat pertanian adalah 10 % bagi yang tidak ada kesulitan air dan 5% bagi yang airnya sulit. Sampai bulan September 2009 zakat padi yang terkumpul adalah 1.341 kg dan telah digiling menjadi beras sebesar 841 kg.
Pengumpulan zakat profesi, infaq dan shodaqoh dilakukan dengan dua cara; bagi muzaki sekaligus pengurus yang aktif mengikuti pertemuan, maka diharapkan dapat memberikan zakat, infaq atau shodaqohnya pada saat pertemuan bulanan Pimpinan Ranting Muhammadiyah, sedang bagi muzaki yang belum memberikan akan ditarik oleh petugas yang akan datang kerumah-rumah. Selanjutnya petugas penarik akan menyetorkan hasil zakat mal atau profesi kepada Bapak Sismanan,S.Pd , infaq dan shodaqoh kepada Bapak Suyud, S.Ag. Pemasukan rata-rata zakat mal adalah 1,5 juta perbulan dan infaq dan shodaqohnya 500 ribu rupiah. Jumlah muzaki yang rutin setiap bulan memberikan zakatnya sebanyak 41 orang sedangkan yang lainnya masih bersifat insidental.
Pengumpulan zakat fitrah yang dibayar oleh muzaki pada akhir bulan romadhon dilakukan melalui pos-pos zakat yang berbasis masjid dan mushola. Pos zakat fitrah yang ada di Ranting Muhammadiyah Kedungwuluh Lor adalah di Masjid Baiturrohim Lebak, MIM Kedungwuluh Lor, Mushola Al-Hikmah Pereng, Rumah Bapak Hadi Sutrisno, Rumah Bapak Sudarto, Rumah Bapak Supriyanto.
2. Penyaluran zakat, infaq dan shodaqoh.
Yang berhak menerima zakat adalah 8 golongan, yaitu:
Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
Muallaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya
Hamba Sahaya yang ingin memerdekakan dirinya
Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk memenuhinya
Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)
Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
Zakat yang telah terkumpul di Lazis dibagikan terutama kepada fakir dan miskin yang merupakan sebagian besar dari masyarakat kita.
Zakat fitrah hampir 100% diberikan kepada fakir miskin yang ada di desa Kedungwuluh Lor dan sebagian kecil dibawa ke Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto. Pembagian zakat fitrah dilakukan melalui pos zakat fitrah yang ada di desa Kedungwuluh Lor yang dikoordinir oleh Lazis Muhammadiyah.
Zakat pertanian yang terkumpul juga diberikan kepada fakir miskin, ada sebagian yang telah diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan dan sebagian lagi akan dibagikan serentak besok hari Ahad 13 September 2009 kepada 500 mustakhiq yang masing-masing mendapat 2 kg beras dan uang Rp 10.000,00 yang diambil dari pengumpulan zakat profesi.
Zakat profesi dan zakat mal lainnya yang berupa uang sendiri sampai mulai Januari- September 2009 telah terkumpul sebanyak Rp 21.623.800 ditambah saldo tahun 2008 sebanyak Rp 10.686.900 sehingga jumlah pemasukan adalah sebesar Rp 32.986.200. Sebagian zakat telah ditasyarufkan (dibagikan) dan sebagian kecil juga diambil untuk operasional dengan jumlah pengeluaran sebanyak Rp 6.324.500 sehingga sekarang kami masih memiliki saldo sebesar Rp 25.986.200. Sebagian zakat yaitu 5 juta akan dibagikan bersamaan dengan pembagian zakat padi dan sebagian lagi sekitar 2 juta akan dibagikan untuk amil dan para dai yang aktif dalam kegiatan dakwah. Sisanya akan dibagikan setelah lebaran untuk para pedagang kecil yang memerlukan modal dan membantu pendidikan bagi siswa yang kurang mampu serta membantu fakir miskin setelah berlalunya bulan romadhon.
3. Pembinaan/pengajian muzaki.
Pembinaan bagi muzaki dan calon muzaki dimaksudkan agar mereka sebagai golongan yang secara ekonomi telah mapan memiliki kesadaran dan tetap semangat dalam berzakat. Dalam kegiatan tersebut antara lain kami telah mengundang Ustadz Muhibin Bahrun, Lc dan Ustadz Drs. Anis Fakhrudin.
4. Pembinaan/pengajian mustakhiq.

Pengajian umum dilakukan sebulan sekali setiap tanggal 14 kalender Islam dengan tempat berpindah-pindah dari masjid satu ke masjid yang lain. Selain itu pada saat pembagian zakat juga diselenggarakan siraman rohani.
5. Menambah jumlah muzaki
Dalam rangka menambah jumalah muzaki atau pemberi zakat pengurus Lazis telah berusaha membangkitkan kesadaran masyarakat muslim untuk berzakat melalui khutbah jum’at dan pengajian-pengajian yang ada di Kedungwuluh Lor. Selain itu juga berusaha melakukan pendekatan personal yang sekiranya mampu untuk berzakat.
6. Kredit tanpa bunga
Sebagian uang zakat yang dulu terkumpul dipinjamkan kepada masyarakat ekonomi lemah yang membutuhkan pinjaman tanpa mengambil bunga. Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan pengajian ibu-ibu ‘Aisyiyah setiap hari senin di Masjid Baitul Muhajirin. Peminjam hanya dianjurkan memberi infaq ke kotak masjid seikhlasnya.
7. Bantuan modal kepada pengusaha kecil
Melihat banyaknya pedagang kecil yang kekurangan modal, maka Lazis Muhammadiyah Kedungwuluh Lor tergerak untuk memberikan bantuan modal. Diharapkan dengan bantuan modal kegiatan usaha mereka akan dapat berkembang sehingga perekonomian mereka meningkat. Disamping itu diharapkan dengan bantuan tersebut mereka akan dapat dibimbing untuk semakin giat untuk berjamaah dimasjid.

Minggu, 06 September 2009

Gempa Bumi: Guncangan Kecil!




Apabila bumu digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat),
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”,
pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian) kepadanya.
Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarohpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarohpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.


Gempa 7,3 SR yang melanda daerah Tasikmalaya Jawa Barat adalah fenomena alam yang sebenarnya kecil dibandingkan dengan kekuatan goncangan hari kiamat yang digambarkan dalam al-Quran seperti yang ada pada surat al-Zalzalah diatas dan surat Qoriah :


Hari kiamat
Apakah hari kiamat itu?
Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran.
Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan adapun orang yang berat timbangan kebaikannya,
Maka dia akan berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
Maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah.
Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu?
(yaitu) api yang sangat panas.


Peristiwa gempa bumi seharusnya dapat mengingatkan kita bahwa manusia itu sangat lemah, tiada berbanding dengan kekuasaan Alloh. Siapa yang bisa mencegah terjadinya gempa bumi? Negara termajupun belum bisa mencegah terjadinya bencana gempa bumi. Manusia hanya bisa berusaha mengurangi resiko jika bencana terjadi.
Guncangan kecil sebagian permukaan bumi saja manusia sudah panik apalagi guncangan besar pada hari kiamat? Ketika itu gunung dihambur-hamburkan, isi bumi dikeluarkan, air laut diluapkan, manusia bagai anai-anai yang berterbangan. Pada hari itu manusia akan mengetahui akibat dari perbuatannya dan melihat kenyataan peringatan Tuhan.

Guncangan kecil saja sudah membuat manusia tiada berdaya, rumah roboh, nyawa melayang, dan harta benda ludes. Kita bisa kehilangan anggota keluarga dalam hitungan detik. Si kaya bisa jatuh miskin, yang normal menjadi cacat, yang punya ayah ibu menjadi yatim piatu, yang punya suami menjadi janda, dll. Semua telah berada dalam ketentuan Alloh Yang Maha Kuasa. Semestinya kita mengakui kekuasaan Alloh. Kita berserah diri dan mohon perlindungan serta pertolongan kepada-Nya.

Peristiwa tersebut seharusnya juga mengingatkan kita agar ingat kepada Alloh. Bagaimana seandainya hal tersebut terjadi pada kita, sudahkah kita siap menerimanya. Sudahkah kalau kita dicabut nyawanya karena bencana, kita telah siap membawa amal sholeh kita. Bagaimanakah pertanggungjawaban kita akan dosa yang kita lakukan?

Sabtu, 05 September 2009

Cahaya di Dalam Gua



Malam itu ketika Rosululloh sedang seorang diri dalam Gua Hiro yang gelap dalam suasana malam yang gelap gulita pula, tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril yang mengejutkannya dengan suara keras berkata : “Bacalah”maka Rosululloh menjawab, “Aku bukan pembaca” lalu malaikat memegang dan memeluk beliau, dan setelah itu melepaskannya kembali seraya mengucapkan kembali “Bacalah”, maka Rosulullohpun menjawab lagi ”Aku bukan pembaca” lalu malaikat memegang dan memeluk beliau lagi , dan setelah itu melepaskannya kembali seraya mengucapkan kembali “Bacalah”, maka Rosulullohpun menjawab lagi ”Aku bukan pembaca” lalu malaikat memegang dan memeluk beliau, dan setelah itu melepaskannya kembali seraya mengucapkan kembali “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah olehmu, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan pena, mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Itulah gambaran tentang ayat Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad, yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5. Itulah cahaya yang muncul pertama di Gua Hiro yang menjadi awal turunnya cahaya-cahaya berikutnya kepada manusia pilihan Tuhan. Cahaya yang akan menghiasi manusia dari kegelapan kepada petunjuk jalan yang lurus kepada kehidupan yang bahagia dunia akhirat. Sungguh siapa yang mau mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh cahaya al-Quran maka itulah jalan keselamatan. Barangsiapa yang berpaling dan tidak mau mengikuti jalan-Nya maka sungguh bagi-Nya penghidupan yang sempit dan diakhirat ia akan dibangkitkan dalam keadaan buta dan termasuk orang yang merugi.
Al-Quran adalah kitab petunjuk dari pencipta dan penguasa alam semesta, Alloh SWT. Dialah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, tiada kesalahan pada apa yang diturunkannya dan lengkaplah dan cukuplah ia dijadikan pedoman dalam meniti kehidupan. Marilah kita selalu membaca, mengkaji isi-isinya dan mengamalkan secara nyata dalam aktifitas hidup kita.
Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter