Minggu, 06 Januari 2013

RENUNGAN KADER


Seusai tahajud kumerenung lagi
Siapa kemana diri hina ini
Lama kutertidur dalam duniaku
Nanarku memandang alam sekelilingku

Beribu mujahid berguguran sudah
Beribu pun nampak semakin merenta
Namun kebatilan tiada kunjung sirna
Bahkan semakin menyesakkan dunia

Kini tiba waktu tuk tampilkan diri
Gelisah umatku tak sabar menanti

Dalam ikatanku telah bersemi janji
Hidup dijalan-Nya atau mati syahid (2X)

Tampilan Ngaji Anak TK ABA


Sabtu, 05 Januari 2013

Citra Kemenag



Menjadi pegawai di lingkungan Kementerian Agama adalah panggilan hati bagi orang yang beragama dan beriman karena di instansi ini ada tanggungjawab besar yang tidak hanya berkaitan dengan urusan dunia namun juga akhirat. Apabila citra instansi ini baik maka akan baik pula citra agama dan sebaliknya jika instansi kementerian agama rusak maka agama juga akan dianggap sebagai biang kebobrokannya atau dianggap tidak membawa pengaruh positif bagi kehidupan pegawai dan masyarakat.
Membangun dan menjaga citra instansi kementerian agama terutama bagi orang yang berada didalamnya adalah suatu keharusan yang harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan. Inilah jihadnya para pegawai di instansi ini. Dan sebagaimana amalan ibadah yang lain seperti  sholat, puasa, zakat dan sebagainya maka tidak terpanggil kecuali orang yang beriman.
Amalan yang menunjukkan bahwa ia adalah pegawai yang menjaga citra positif instansinya adalah disiplin, professional dan tidak melakukan penyelewengan. Pegawai yang beragama harus memiliki rasa malu  (khayya) apabila ia tidak disiplin karena agama mengajarkan kepadanya agar memperhatikan masalah waktu. Pegawai yang beriman harus menunjukan etos kerja yang baik dan profesional (itqon). Pegawai yang beriman senantiasa merasa diawasi oleh Alloh (muroqobah) sehingga ia tidak akan berbuat semaunya sendiri atau melakukan penyelewengan seperti melakukan tindakan suap dan korupsi. Pegawai yang beriman memiliki rasa takut (khouf) berbuat dosa sehingga perbuatannya senantiasa terkontrol karena ia menyadari bahwa pengawasan dan tanggungjawabnya tidak hanya dihadapan manusia tapi juga dihadapan Yang Maha Mengawasi yakni Tuhannya.
Pegawai yang lemah imannya akan mudah dan sering tergoda untuk melakukan tindakan tercela yang akan merusak citra instansinya. Ia hanya mementingkan kepentingannya sendiri, keluarga dan golongannya. Orientasi kerjanya hanya dunia sehingga ia akan sering  terbuai dan tergoda dengan urusan dunia, mengumpul-ngumpulkan harta yang tidak akan pernah memuaskan dirinya dengan menerima suap dan melakukan korupsi.
Kita akan bisa menjaga dan membangun citra instansi Kementerian Agama jika mau kembali mengkaji nilai-nilai agama dan menjadikannya dasar tingkah laku dan pengamalan sehari-hari pegawainya. Agama jangan hanya sebatas teori tanpa pengamalan, jangan ingat Tuhan hanya saat di tempat ibadah tapi dilupakan saat di kantor.
Citra Instansi Kementerian Agama akan terjaga jika para pegawainya dapat menunjukkan keteladanan di masyarakat. Lingkungan kerja juga harus dirancang yang dapat menumbuhkan pegawai berbuat yang baik dan enggan berbuat perbuatan tercela. Atasan harus dapat menjadi contoh bagi bawahannya, ia harus menyadari bahwa perbuatannya, kebijakan yang diambilnya akan menjadi sistem dan budaya dalam lingkungan kerjanya.
Sismanan, Kepala MA Muhammadiyah Purwokerto
Kata Kunci Guru Dalam: Google,artikel,Blogger guru,guru kata,kata guru,guru dai,kata kunci,keywords,sertifikasi guru,artikel,Blogger,guru,guru kata,kata guru,kata kunci,sismanan,mts muhammadiyah patikraja,ma muhammadiyah purwokerto,info banyumas,dai banyumas,sertifikasi guru,patikraja guyub
Flag Counter